Anda Pendatang Ke:

Sabtu, 03 Maret 2012

Tahukah Anda?

Tentang Pinguin, Burung Unik yang Sangat Setia

Burung Pinguin (ordo Sphenisciformes, famili Spheniscidae) adalah termasuk pada salah satu kelompok hewan jenis burung akuatik yang tidak bisa terbang, tetapi merupakan perenang yang sangat ulung, karena dapat mengepakkan lengannya dengan cepat. Burung ini adalah tipe burung yang hanya hidup di belahan bumi bagian Selatan, itu karena suhu dingin di sana.
Spesies dan habitat
Di seluruh dunia terdapat 17 hingga 19 spesies pinguin, tergantung pada apakah dua spesies Eudyptula dihitung juga sebagai spesies. Walaupun seluruh jenis pinguin awalnya berasal dari belahan bumi selatan, namun pinguin tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau di Antartika saja. Terdapat tiga spesies pinguin yang hidup di daerah tropis. Salah satu spesies hidup di Kepulauan Galapagos (Pinguin Galapagos) dan biasanya menyeberangi garis khatulistiwa untuk mencari makan.
Ukuran
Spesies pinguin terbesar adalah Pinguin Emperor (Aptenodytes forsteri) dengan tinggi mencapai 1,1 meter dan berat 35 kilogram atau lebih.

Spesies pinguin terkecil adalah Pinguin Peri (Eudyptula Minor) dengan tinggi sekitar 40 cm dan berat satu kg. Secara umum, pinguin yang berukuran besar lebih dapat mempertahankan suhu tubuhnya sehingga dapat bertahan di daerah dingin, sementara pinguin yang berukuran lebih kecil biasanya ditemukan di daerah yang lebih hangat bahkan daerah tropis.


Makanan
Umumnya pinguin memakan krill (sejenis kerang), ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang tertangkap ketika berenang di laut. Pinguin dapat meminum air laut karena kelenjar supraorbital pada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut dari aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran pernafasan pinguin.
Tingkah laku pinguin
Pinguin terlihat tidak takut dengan kehadiran manusia. Mereka akan mendekat pada kelompok peneliti yang sedang mempelajari mereka.
Namun satu bentuk pertengkaran besar antar pinguin akan terjadi jika seekor ibu pinguin kehilangan anaknya (karena tidak bisa bertahan dalam badai besar atau dimakan oleh hewan pemangsa). Jika seekor anak hilang, maka ibu pinguin akan “mencuri” seekor anak pinguin dari ibu pinguin yang lain. Tingkah laku ini menarik perhatian ilmuwan. Menariknya, pinguin-pinguin betina lain dalam kelompok pinguin tersebut tidak menyukai “pencurian” ini dan akan menolong dan “membela” ibu pinguin yang anaknya dicuri.
Bentuk tubuh
Tubuh pinguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air. Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan pinguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan.
Setiap pinguin memiliki warna putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna gelap (biasanya hitam) di sebelah luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase. Hewan pemangsa seperti singa laut dari dalam air akan sulit untuk melihat pinguin karena perutnya yang berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut. Sedangkan permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan pinguin dari pandangan hewan pemangsa di atas air.
Kemampuan berenang dan menyelam
Pinguin mampu berenang dengan kecepatan 6 hingga 12 km/jam bahkan pernah tercatat hingga 27km/jam. Pinguin yang berukuran kecil biasanya menyelam selama satu hingga dua menit dari permukaan air untuk menangkap makanan. Pinguin yang berukuran lebih besar, yaitu pinguin emperor bisa menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama 20 menit.
Berjalan dan meluncur
Untuk menghemat energi, kadang-kadang pinguin berjalan dengan kaki pendeknya atau meluncur di salju dengan perutnya.
Kemampuan penginderaan
Pinguin memiliki pendengaran yang amat baik. Jika berada di daratan, pinguin amat mengandalkan pendengarannya. Mata pinguin beradaptasi untuk penglihatan bawah air dalam mencari makanan dan menghindar dari pemangsa. Kemampuan daya penciuman pinguin hingga saat ini masih belum banyak diketahui dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Jenis kelamin
Untuk melihat jenis kelamin pinguin sangat sulit, karena pinguin tidak memiliki kelamin eksternal. Akibatnya untuk membedakan jenis kelamin pinguin, manusia harus memakai teknik pemeriksaan kromosom/DNA.
_________________________________________________________________________________
Kesetiaan Seekor Pinguin
Di seluruh dunia terdapat 17 hingga 19 spesies pinguin, tergantung pada apakah dua spesies Eudyptula dihitung juga sebagai spesies. Walaupun seluruh jenis pinguin awalnya berasal dari belahan bumi selatan, namun pinguin tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau di Antartika saja. Terdapat tiga spesies pinguin yang hidup di daerah tropis. Salah satu spesies hidup di Kepulauan Galapagos (Pinguin Galapagos) dan biasanya menyeberangi garis khatulistiwa untuk mencari makan.
Spesies pinguin terbesar adalah Pinguin Emperor (Aptenodytes forsteri) dengan tinggi mencapai 1,1 meter dan berat 35 kilogram atau lebih. Spesies pinguin terkecil adalah Pinguin Peri (Eudyptula Minor) dengan tinggi sekitar 40 cm dan berat satu kg. Secara umum, pinguin yang berukuran besar lebih dapat mempertahankan suhu tubuhnya sehingga dapat bertahan di daerah dingin, sementara pinguin yang berukuran lebih kecil biasanya ditemukan di daerah yang lebih hangat bahkan daerah tropis.
Kenapa pinguin? Karena hewan ini adalah hewan yang paling setia sama pasangannya.
Sekali berpasangan, ia akan monogami. Pasangan yang sama umumnya akan kembali ke koloni yang sama dan kerap kembali ke sarang yang sama tiap tahun. Sebanyak 80-90 persen dari mereka akan terus bersama sepanjang beberapa musim berbiak secara berturut-turut, tetapi sisanya bisa bertahan bersama hingga 10 tahun lebih. Padahal, usia harapan hidup mereka hanya 13-15 tahun.
Pinguin memiliki “perkawinan” yang aneh. Pasangan pinguin tersebut meluangkan waktu mereka terpisah dengan yang lainnya dan hanya bertemu sekali di akhir Maret, setelah berjalan bersama sekitar 70 mil atau 112 km di daratan, entah itu mereka berjalan atau menggelindingkan diri. Setelah itu, pinguin melihat pasangan kawin mereka dengan cara bersiul.
Pinguin jantan diam di satu tempat, lebih rendah dari kepalanya dan dadanya untuk memanggil sang betina. Setelah mereka bertemu satu sama lain, mereka akan berdiri setinggi dada, kemudian saling bersiul dan bernyanyi. Nah, setelah itu saatnya untuk masa kawin. Ketika sedang bertelur, pinguin betina mengalirkannya secara hati-hati pada pasangannya (jika telur itu menyentuh es dan membeku maka kemudian bakal mati), untuk itu telur dijaga agar senantiasa hangat.
Pinguin betina kemudian pergi ke laut untuk mencari makan, meninggalkan sang pinguin jantan tanpa makanan selama dua bulan. Para pinguin jantan berkumpul bersama dalam satu kumpulan besar agar mengawetkan tubuh agar hangat dalam dingin dan lingkungan keras, seperti angin kencang mencapai 120 mph (200 km per jam). Ketika sang betina kembali, dia menemukan pasangannya beserta anak pinguin baru tumbuh dengan mendengarkan siulan dari ratusan pinguinnya lain.
Pinguin memang seekor biantang monogamous, di mana mereka hanya memiliki satu pasangan kawin saja. Jika mereka tidak dapat menemukan pasangan mereka di musim mendatangnya (dan kebanyakan tidak dapat menemukannya di mana sekitar 15% pasangan yang hanya dapat saling bertemu di tahun berikutnya, dan hanya 5% di tahun ketiga yang saling bertemu) mereka akan menemukan pasangan barunya.
Pinguin ini berpisah hampir berbulan-bulan, tapi yang hebatnya, si Pinguin jantan ini nggak pernah lupa sama pasangannya yang baru aja pulang dari nyari makan.
Coba deh bayangin, pinguin itu kan bentuk, ukuran, warna dan suaranya (klo kita liat dan kita denger) itu sama semuanya, nggak ada yang ngebedain, tapi si Pinguin jantan ini bisa tau mana pasangannya padah sudah terpisah berbulan-bulan. Bahkan kalau si betina itu belum dateng pas waktunya, si jantan tetep nunggu sambil menjaga anaknya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar